Sungai Kalimason, merupakan salah satu potensi alam yang dimiliki oleh Desa Winong. 

Sungai Kalimason. Danyangan yakni tempat untuk meminta sesuatu, cikal bakal Desa Winong yakni tokoh lama Mbah Brewok atau Mbah Kriya yang dimakamkan di dekat kedung kalimason. Kalimason itu semua warga Winong, sumber pencarian air minum di tempat Kalimason, di Su/dimintai oleh warga ke tempat Kalimason, tempat untuk Ngesu yakni memberikan kehidupan untuk warga Desa Winong.

Menurut nenek moyang, terdapat pohon winong yang besar di sebelah utara masjid Al-Fatah (masjid tertua di Desa Winong), saat ini masih ada pohon winong di sebelah barat pintu masuk Balai Desa Winong. Kebudayaan yang ada di Desa Winong tidak dirusak oleh warga dan akan tetap dijaga serta tidak boleh dan warga sendiri tidak mau untuk merusaknya.

Makanan pokok warga dulu yakni Wi (Ubi jalar), Ganyong (Seperti kunir tapi besar, rasanya manis). Setiap akan musim hujan atau ujung musim kemarau terdapat keadaan larang pangan, maka yang dimakan oleh warga pada keadaan tersebut yakni Wi dan Ganyong, akan tetapi pada saat ini hampir punah untuk tanaman tersebut.

Terdapat beberapa bagian pada Sungai Kalimason yang diberi nama Kedung Dowo, Tukluk, Peteng, Mason, Galih, Tangkil, Jumbleng, Macan, Gupit, Aren Semut, Tinah, Coban Cilik, Coban Gedhe. Kegiatan tahunan yang masih tetap berjalan dan dilakukan di sekitar Kalimason yakni Ulur-ulur, Hajatan, Mengarak Jaranan, Ambeng atau dengan untuk meminta hujan dan meminta keselamatan untuk masyarakat sekitar, kegiatan tersebut biasanya dilakukan pada ujung kemarau atau awal musim penghujan. Akan tetapi hampir setiap hari terdapat masyarakat yang datang ke Sungai Kalimason untuk mencuci baju ataupun kegiatan yang lainnya pada sore hari.

Terdapat satu pohon yang sangat besar yakni pohon Ingas, pohonnya rindang dan suasana tempatnya menjadi teduh. Dengan suasana tempat yang cukup nyaman tersebut, maka beberapa orang datang ke Kalimason untuk menghilangkan penat dan stress pikiran, pikiran akan dibawa pergi dan hilang terbawa angin dengan tenang, merenungkan dan membawayangkan serta memikirkan kekuasaan Tuhan.

 

 

 

 

Dibuat Oleh :
   Tim KKN-PPM UGM
   Periode II 2022